Jumat, 15 Agustus 2008

Kota Roma Menanti Anda



Pengarang : M. Choirul Anam

Kehidupan ini laksana panggung sandiwara. Di sana dimainkan berbagai peran. Di panggung itu selalu terjadi pergulatan antara kebaikan dan kejahatan; keadilan dan kedzaliman; keimanan dan kekufuran.

Terjadinya pergulatan adalah sesuatu yang alami dan sudah menjadi sunatullah. Sebab, memang seperti itulah dunia diciptakan. Mengharap dunia yang “datar” tanpa ada dinamika pergulatan, merupakan harapan utopis yang barangkali hanya ada pada dongeng. Bahkan, didalam dongeng sekalipun, selalu ada dinamika dan pergulatan.

Dalam pergulatan itu, seringkali terjadi pergiliran dominasi dan kemenangan. Seringkali yang benar “menang” dan yang jahat “kalah”. Kadang-kadang yang terjadi justeru sebaliknya, yang benar “kalah” dan yang jahat “menang”. Hari-hari kemenangan itu ibarat roda, berputar terus. Kadang di bawah dan kadang di atas.demikianlah sunatullah yang berlaku di dunia ini. “Dan hari-hari (kemenangan itu) Kami pergilirkan diantara manusia.” (TQS. Ali Imron [3]:40)

Namun, akhir pergulatan itu selalu dimenangkan yang benar, meskipun proses menuju kemenangan itu seringkali sangat panjang, berliku-liku, dan disertai perjuangan yang mengharukan, “Dan katakanlah : kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu (pasti)akan lenyap.(TQS. Al Isra’ [17]:18)

Ketika kekufuran mendominasi, kehidupan ini jadi kacau. Dunia porak poranda. Nafsu manusia jadi liar. Manusia kehilangan rasa kemanusiaannya. Jiwa manusia semakin kering. Tetesan embun kedamaian menjadi kering. Kedzaliman, kebejatan, dan kemunafikan dipertontonkan dan dipertuhankan. Anak-anak tak berdosa dibantai dengan sadis, orang-orang lemah didzalimi, dan wanita-wanita diperkosa. Manusia “memakan” manusia. Tangis dan jeritan terdengar dimana-mana. Kegelisahan, ketakutan dan keputus-asaan menyelimuti kehidupan Manusia. Tatanan Tuhan dan syari’ah-Nya yang agung dijungkir-balikkan…
Itulah saat dimana kekufuran mendominasi dan berada pada posisi “menang”. Dan sayangnya, saat ini adalah saat dimana kekufuran dan kedzaliman kerada dalam kemenangan.

Di saat kekufuran dan kedzaliman berada dalam kemenangan seperti sekarang ini, apa yang mesti dilakukan oleh orang-orang yang masih memiliki kesadaran, nurani, dan keimanan? Ya, mereka harus berani mengambil inisiatif untuk menyadarkan manusia yang sudah kehilangan kesadaran, kemudian mengajak mereka bersama-sama untuk melakukan perubahan. Mereka harus berusaha seoptimal mungkin untuk merevolusi kekufuran dan kedzaliman sampai akar-akarnya. Kekufuran dengan berbagai bentuknya, baik yang klasik berupa paganisme, animisme, dinamisme, atau yang modern seperti kapitalisme, nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme, semua harus didekonstruksi. Kemudian dibangun kembali dengan pondasi keimanan yang darinya akan memancarkan sistem kehidupan yang membawa kebahagiaan dan keadilan, yaitu syari’ah-Nya yang agung, inilah “proyek besar”, yakni perubahan social secara fundamental.
Namun, gerakan penyadaran dan perubahan ini bukanlah pekerjaan yang ringan. Hambatan, rintangan, dan berbagai tantangan telah menunggu di depan mata. Karena pada saat itu, energi kejahatan aaakan dikerahkan untuk membendung energi kebaikan yang akan mengubahnya.

Orang-orang yang sudah terlanjur menikmati “sistem jahat” tidak akan pernah rela dengan perubahan. Mereka akan berusaha segenap tenaga, untuk membungkam gerakan ini. Mereka tidak akan membiarkan ada yang mengganggu singgasananya. Dan mereka akan menghalalkan segala cara agar kejahatan yang mereka lakukan tak ada yang mengusik.

Oleh karena itu, gerakan penyadaran ini harus sadar bahwa berbagai macam hambatan, ujian, tantangan, dan benturan merupakan kemestian yang tak terhindarkan.

Ket. :
jumlah hal : 200 hal+i
ukuran : 20,5 x 13 cm
harga : Rp. 35.000,-

1 komentar:

Unknown mengatakan...

tolong d buat ebook buku dari big bang.